Google Search

Custom Search

Sunday, May 16, 2010

Sejarah Drakula - History of Dracula

Kisah Horror! Pangeran Drakula!!
sejarah dracula

Drakula, bukanlah sekedar tokoh rekaan dalam Bram Stoker's Dracula. Drakula merupakan tokoh nyata dan dia bukanlah seorang vampir penghisap darah. Drakula yang sebenarnya adalah Prince Vlad III Dracula, dikenal juga sebagai Vlad Tepes (baca: Tee-pish), yang artinya "Vlad Sang Penyula" (Vlad the Impaler). Orang-orang Turki menyebutnya Kaziglu Bey, atau "Pangeran Penyula". Vlad adalah seorang pangeran dari Walachia, tetapi, sebagaimana legenda menyebutkan, dia lahir di Transylvania, yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan Hongaria.

Berdasarkan legenda, Walachia ditemukan pada tahun 1290 oleh seorang dari Transylvania bernama Radu Negru, atau Rudolp the Black. Leluhur Dracula, Prince Mircea the Old, memerintah pada tahun 1386-1418. Dia berjuang untuk kemerdekaan Walachia dari Turki tetapi telah dipaksa untuk tunduk pada Turki. Prince Mircea the Old dan keturunannya tetap melanjutkan pemerintahan di Walachia, tetapi di bawah kekuasaan Kerajaan Ottoman (Turki).

Kepemimpinan Walachia tidak langsung menurun dari ayah kepada anak lelakinya. Pangeran dipilih oleh dewan pemilihan negara atau bangsawan pemilik tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya perang saudara, pembunuhan dan berbagai hal tidak menyenangkan lainnya. Akhirnya kerajaan House of Basabarb terbagi menjadi dua kekuasaan, keturunan Mircea, dan keturuan dari pangeran lainnya yang bernama Dan II. Keturunan Dan ini disebut Danesti.

history of dracula

Mircea mempunyai anak laki-laki yang tidak sah, Vlad, lahir sekitar tahun 1390. Vlad tumbuh dewasa dalam istana Raja Sigismund dari Hongaria, pada awalnya sebagai tawanan kemudian menjadi pelayan. Sigismund, yang kemudian menjadi Kaisar Kerajaan Suci Romawi pada tahun 1410, membentuk ordo persaudaraan rahasia ksatria yang disebut Ordo Naga untuk menegakkan ajaran Katolik dan melawan Turki. Vlad kemudian bergabung pada Ordo Naga pada tahun 1431. Para dewan Walachia mulai memanggil Vlad sebagai Dracul, yang berarti "naga". Anak laki-laki kedua Vlad kemudian dikenal sebagal Dracula, atau "anak lelaki naga". Dracul juga berarti "setan". Sejak saat itu musuh-musuh Dracula menyebutnya sebagai "anak lelaki setan" (son of the devil).

Sigismund menjadikan Vlad sebagai gubernur militer di Transylvania, yang berkuasa tahun 1431-1435. Selama masa itu Vlad tinggal di Sighisoara atau Schassburg.

Dracula Muda


Dracula lahir pada bulan November atau Desember tahun 1431. Nama Dracula adalah pemberian Vlad. Dracula memiliki kakak laki-laki, Mircea, dan adik laki-laki, Radu Si Tampan. Ibunya kemungkinan adalah Puteri Moldavian atau seorang bangsawan Transylvania. Disebutkan bahwa ibunya memberikan pelajaran sendiri kepada Dracula sejak masih kecil. Kemudian Dracula dilatih sebagai kesatria oleh para dewan pemerintahan tua yang telah berperang melawan Turki.

Ayah Dracula tidak puas hanya dengan menjadi gubernur. Selama hidupnya di Transylvania dia mengumpulkan para pendukung untuk merampas tahta Walachia dari pemiliknya pada saat itu, seorang pangeran Danesti bernama Alexandru I. Pada akhir tahun 1436 atau awal 1437 Vlad Dracul membunuh Alexandru I dan menjadi Pangeran Vlad II.

Segera saja Vlad menjadi pengikut Hongaria dan juga harus membayar upeti kepada musuh Hongari, Turki. Tahun 1442 Turki menyerang Transylvania. Vlad bertahan untuk tetap netral, tetapi penguasa Hongaria mengutuknya dan mengusir Vlad dan keluarganya keluar dari Walachia. Seorang jenderal Hongaria, Janos Hunyadi (yang kemungkinan adalah anak laki-laki tidak sah dari Kaisar Sigismund) membentuk Danesti baru bernama Basabarb II Pangeran Walachia.

Tahun berikutnya Vlad dapat menduduki kembali tahta Walachia dengan bantuan sultan Turki. Tahun 1444 dia mengirimkan kedua anak laki-lakinya yang termuda ke Turki untuk membuktikan kesetiaannya. Dracula pada saat itu berumur 13 tahun. Dia menghabiskan 4 tahun berikutnya di Adrianople, Turki sebagai seorang tawanan.

Pada tahun 1444 Hongaria berperang melawan Turki dan memerintahkan Vlad untuk bergabung dalam perang salib tersebut. Sebagai anggota dari Ordo Naga, Vlad telah bersumpah untuk mematuhi perintah. Tetapi dia tidak ingin membuat Turki marah, jadi dia mengirimkan anak laki-laki tertuanya, Mircea, untuk menggantikannya. Tentara Kristen dihancurkan pada pertempuran Varna, kemudian Vlad dan Mircea dikutuk oleh Janos Hunyadi.

Tahun 1447 Vlad dan Mircea dibunuh. Mircea dibunuh oleh para bangsawan dan saudagar dari Tirgoviste, kota di Walachia. Terdapat berbagai cerita yang berbeda mengenai bagaimana dia mati, dia kemungkinan disiksa kemudian dibakar, atau dikuburkan hidup-hidup. Ayahnya, Vlad, dibunuh pada saat yang sama. Beberapa orang mengatakan kalau pembunuhan itu didalangi oleh Hunyadi.

Sejak kematian Vlad dan Mircea, dengan Dracula dan Radu tetap berada di Turki, Hunyadi menempatkan seorang anggota klan Danesti, Vladislav II, ke dalam tahta Walachia. Turki tidak suka memiliki boneka Hongaria yang memerintah Walachia, sehingga pada tahun 1448 Turki membebaskan Dracula dan memberinya pasukan tentara. Pada waktu itu Dracula berumur 17 tahun.

Adapun adik Dracula, Radu, memilih untuk tetap tinggal di Turki. Radu tumbuh dewasa di sana dan tetap setia pada sultan.

Pemerintahan Dracula


Dengan bantuan tentara Turkinya, Dracula berhasil menguasai tahta Walachia. Tetapi, dia hanya sempat memerintah selama dua bulan sebelum akhirnya Hunyadi memaksanya untuk diasingkan ke Moldavia. Sekali lagi Vladislav II kembali menjadi pangeran Walachia.

Tiga tahun kemudian Pangeran Bogdan dari Moldavia terbunuh dan Dracula melarikan diri dari Moldavia. Sejak Vladislav II menjadi pendukung Turki, Hunyadi menyesal karena telah menempatkannya dalam tahta Walachia. Kemudian keadaan setiap orang mulai saling berbalik satu sama lain, Dracula menjadi pengikut Hunyadi, dan Hunyadi mendukung usaha Dracula untuk merebut kembali tahtanya. Tahun 1456 Hunyadi menyerang orang-orang Turki di Serbia bersamaan dengan Dracula menyerang Walachia. Hunyadi jatuh sakit dan mati, tetapi Dracula berhasil membunuh Vladislav II dan mengambil kembali tahtanya.

Dracula menetapkan ibukotanya di Tirgoviste. Sampai di sini Dracula telah menjadi sosok penting dalam sejarah Rumania karena dia telah berhasil menyatukan Walachia dan mempertahankannya dari pengaruh asing.

Tetapi, kekejaman Dracula-lah yang paling diingat oleh sebagian besar orang di luar Rumania. Setelah menjadi pangeran, Dracula diduga mengundang banyak pengemis dan orang tua, orang sakit dan miskin, dalam pesta makan di kastilnya. Ketika para tamunya telah menyelesaikan makannya dan bersulang untuknya, Dracula bertanya pada mereka, "Bersediakah kalian menjadi orang tanpa kesusahan, karena tidak memiliki apapun di dunia ini?"

"Bersedia", mereka menjawab dengan antusias.

Kemudian Dracula menutup pintu kastil dan menyalakan api. Tidak seorangpun yang keluar dengan selamat, dan begitulah cara Dracula mengatasi masalah-masalah mereka, seperti yang telah dijanjikannya, "Aku melakukan ini supaya tidak akan ada orang miskin di kerajaanku".

Cerita lain mengatakan bahwa Dracula mengundang 500 bangsawan dalam sebuah perjamuan makan dan menanyakan pada mereka berapa orang pangeran yang telah memerintah selama masa hidup mereka. Para bangsawan mengatakan mereka telah mengalami banyak kepemimpinan. Jawaban mereka itu adalah kesalahan karena itu berarti mereka telah berkomplot, Dracula mengumpulkan mereka semua pada sebuah sudut. Para bangsawan yang lebih tua disula; lainnya berbaris dan berjalan sejauh 50 mil menuju Poenari di mana nantinya mereka dipaksa untuk membangun benteng di puncak bukit. Mereka bekerja dalam waktu yang lama; ketika pakaian mereka telah rusak, mereka bekerja dengan telanjang. Banyak dari mereka yang mati. Dracula kemudian menguasai harta bangsawan yang mati dan membagikannya untuk para pendukungnya. Dengan cara itulah Dracula membentuk kembali golongan bangsawannya, yang setia padanya.

(Reruntuhan benteng Poenari sampai saat ini masih ada. Sekarang disebut Kastil Dracula, tetapi beberapa tempat lainnya juga disebut demikian. Kastil Dracula lainnya adalah Kastil Bran, di dekat Brasov. Walaupun Dracula tinggal di sana pada waktu-waktu tertentu, tetapi tetap saja itu bukanlah rumahnya.)

drakula dan horror

Dracula sangat suka menyiapkan sebuah meja makan beserta makanannya pada saat dia menonton orang-orang mati. Jenis eksekusi favoritnya adalah penyulaan. Penyulaan berlangsung lambat; membutuhkan waktu berhari-hari hingga seseorang mati. Dracula suka menyula banyak orang dalam sekali waktu, mengatur tiang pancangnya dalam disain-disain yang menarik. Tidak ada yang terlalu brutal untuk Dracula, dia menikmati saat-saat menguliti seseorang, merebus seseorang hidup-hidup. Dia bangga akan dirinya sendiri dalam hal kemampuannya untuk memberikan hukuman yang pantas (menurutnya) bagi penjahat.

Pada tahun 1462, ketika Dracula dipaksa untuk turun tahta, dia membunuh antara 40.000 sampai 100.000 orang, bahkan mungkin lebih. Dia selalu menemukan cara baru untuk mengeksekusi orang-orang tersebut. Dracula membunuh saudagar yang mencurangi pelanggannya, membunuh perempuan yang selingkuh. Menurut cerita Dracula menyula seorang perempuan karena kemeja suaminya terlalu pendek. Dracula bahkan tidak berkeberatan untuk menyula anak-anak. Setelah itu dia akan memajang tubuh-tubuh yang telah disula di hadapan publik supaya setiap orang bisa mengambil pelajaran darinya. Dikatakan bahwa terdapat lebih dari 20.000 mayat tergantung di luar ibukotanya.

sejarah seram drakula....... (Bersambung gan asal usul drakula dracula)

- - ----- sambungan - -- ---
Dracula menciptakan kode moral yang sangat bengis untuk rakyat Walachia. Bisa ditebak apa yang terjadi bila seseorang melanggar kode tersebut. Pencuri akan disula, bahkan pembohong pun disula. Sesungguhnya pada masa pemerintahannya di Walachia tidak banyak terjadi tindak kejahatan.

Untuk membuktikan seberapa baiknya hukum Dracula bekerja, Dracula menempatkan sebuah piala emas di lapangan publik. Siapa saja yang menginginkan boleh minum dari piala emas tersebut, tetapi tidak seorang pun diijinkan untuk membawanya keluar dari lapangan. Tidak ada seorang pun yang berani melakukannya.

Suatu ketika, sorang saudagar pendatang meninggalkan uangnya di luar pada malam hari, pikirnya itu akan aman karena kebijakan Drakula yang sangat ketat. Alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa beberapa koinnya telah dicuri. Saudagar tersebut mengadukan hal tersebut pada Dracula, dengan menyertakan ancaman bahwa uang tersebut harus dikembalikan atau kota akan dihancurkan. Malam itu secara rahasia Dracula mendapatkan uang yang hilang, ditambah sebuah koin, yang seluruhnya dia kembalikan kepada si saudagar. Pagi berikutnya si saudagar menghitung uangnya dan menemukan bahwa uangnya telah kembali. Saudagar tersebut melapor kepada Dracula dan menyebutkan perihal koin yang lebih tadi. Dracula mengatakan bahwa pencurinya telah ditangkap dan akan disula. Dan jika si saudagar tidak menyebutkan tentang koin lebih tersebut, sudah pasti dia akan disula juga.

Kejatuhan Dracula

Pada tahun 1462 Dracula menyerang Turki dan menggiring mereka keluar ke arah lembah Sungai Danube. Sultan Mehmed II membalas dendam dengan menyerang Walachia bersama pasukan yang jumlahnya tiga kali lipat jumlah pasukan Dracula. Dracula terpojok dan mundur ke ibukotanya, Tirgoviste. Dia membakar sendiri desanya dan meracuni sumur-sumur yang ada sehingga tentara Turki tidak bisa memperoleh makanan dan minuman.

Ketika sultan mencapai Tirgoviste, dia melihat pemandangan yang sangat mengerikan, dalam sejarah diingat sebagai "hutan penyulaan". Di sana, di luar kota, kurang lebih 20.000 tawanan Turki disula. Tentara sultan sangat ketakutan untuk melangkah lebih jauh, dan Dracula memenangkan pertempuran.

apakah drakula dracula itu

Walaupun sultan menyerah, tetapi adik Dracula, Radu, tidak. Turki memberinya tentara dengan harapan Radu dapat merebut kekuasaan Dracula. Banyak bangsawan Dracula yang meninggalkannya dan bergabung dengan Radu. Tentara Radu berhasil menekan Dracula sampai ke benteng Poenari. Istri Dracula sangat ketakutan sehingga dia menjatuhkan dirinya dari puncak menara benteng. Tentara Turki berhasil menguasai benteng, tetapi Dracula berhasil melarikan diri melalui lorong rahasia. Beberapa orang petani yang tidak disulanya dulu menolong Dracula keluar dari Walachia.

Dracula kemudian pergi menghadap raja Hongaria yang baru, Matthias Corvinus, untuk memperoleh bantuan. Tetapi raja malah memenjarakannya dalam sebuah menara. Dracula menetap di Hongaria ketika Radu memerintah Walachia sebagai boneka Turki. Setelah empat tahun kemudian Dracula diijinkan untuk pindah ke sebuah rumah. Dracula menjadi penganut Katolik untuk menyenangkan orang-orang Katolik Hongaria. Dracula berusaha untuk mengambil hati dan menjadi keluarga kerajaan Hongaria, bahkan menikah dengan salah satu anggotanya (kemungkinan saudara raja).

Walaupun demikian, Dracula tetaplah Dracula. Dia menyula tikus dan burung untuk bersenang-senang. Suatu ketika seorang pencuri masuk ke dalam rumahnya dan kapten Hongaria mengikutinya dan membawanya untuk ditahan. Dracula tidak membunuh si pencuri, dia membunuh petugasnya. Kenapa? Karena petugas tersebut adalah seorang pria terhormat, dan dia seharusnya tahu untuk tidak memasuki rumah orang lain tanpa ijin.

Kematian Dracula


Pada tahun 1473, adik Dracula, Radu, kehilangan kekuasaannya di Walachia dari seorang klan Danesti, Basabarb the Old. Radu mati akibat sifilis pada Januari 1475, dan pada tahun 1476 Dracula menyerang Walachia dengan bantuan Moldavia dan Transylvania. Mereka berhasil menyingkirkan Basabarb keluar Walachia, dan Dracula kembali menjadi pangeran Walachia. Sebagian besar pasukan Dracula kemudian kembali ke Transylvania.

Turki melakukan serangan beberapa bulan kemudian. Dracula terbunuh ketika berperang di dekat Bucharest pada Desember 1476. Beberapa orang mengatakan Dracula mati ditangan seorang pembunuh Turki yang menyamar sebagai pelayan, atau Dracula mati terbunuh secara tidak sengaja oleh tentaranya sendiri karena Dracula menyamar sebagai tentara Turki untuk membingungkan musuh. Sultan memajang kepala Dracula pada sebuah lembing di Konstantinopel untuk membuktikan bahwa dia sudah benar-benar mati. Mayat Dracula dikuburkan di pulau biara Snagov, tempat dia biasa berdoa. Tetapi penggalian pada tahun 1931 gagal untuk menemukan tanda-tanda keberadaan peti matinya....

Apa yang terjadi pada mayat Dracula?


nama asli drakula dracula

Banyak para sejarawan dan ahli yang mengatakan bahwa mayat Dracula dikuburkan di dekat altar dalam sebuah biara di Snagov yang terletak di sebuah pulau di tengah danau, dan hanya dapat dicapai dengan menggunakan perahu. Pada tahun 1931-1932, arkeolog Dinu Rosetti, di bawah perintah Akademi Rumania, datang ke biara Snagov untuk menemukan mayat Dracula. Apa yang ia temukan di sana adalah kuburan yang telah dirampok di dalam biara. Legenda setempat menyatakan bahwa mayat Dracula dikuburkan satu langkah dari pintu depan biara. Dinu Rosetti kemudian mengambil gambar-gambar dari makam yang ia temukan. Pakaian yang dikenakan kerangka menunjukkan bahwa ia dulunya adalah seorang bangsawan. Kerangka tersebut mengenakan cincin yang kemudian diidentifikasi sebagai cincin turnamen seperti yang diberikan di Nuremberg. Kerangka tersebut juga masih utuh dengan kepalanya. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa kepala Dracula telah dipenggal dan dikirimkan ke Konstantinopel. Dinu Rosetti kemudian mengumumkan bahwa dia telah menemukan sisa-sisa dari Vlad Tepes Dracula, tetapi seorang sejarawan terkenal pada masa itu, Constantin Gurescu, menolak pernyataan tersebut. Menurutnya, pernyataan Dinu Rosetti tidak dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.

Memang benar bahwa biara di Snagov memiliki kelembaban yang sangat tinggi dan sebagian besar sisa tubuh dan rangka yang terdapat dalam biara pasti akan mengalami proses dekomposisi yang sangat cepat. Jika memang benar bahwa mayat Dracula dikuburkan di biara itu, maka kemungkinan besar mayatnya telah mengalami dekomposisi dan pelapukan, bersatu dengan tanah, sebelum seorang pun bisa melihat atau menemukannya.

Pertanyaannya, sebenarnya Dracula dikuburkan di mana? Benarkah bahwa Dracula benar-benar dikuburkan di Snagov?

Spoiler for Sumber:


Spoiler for Minta Maaf:
Maaf kalo sejarah dracula drakula
ini gan sedikit article dalam bahasa inggris :
DRACULA, BETWEEN LEGEND AND REALITY

Dracula or Vlad the Impaler was the son of Vlad Dracul (1436-1442; 1443-1447) and grandson of Mircea the Old (1386-1418). Vlad Dracul was dubbed a knight of the Dragon Order by the Hungarian king. All the members of the order had a dragon on their coat of arms, and that is what brought him the nickname of Dracul (the Devil). Vlad the Impaler used to sign himself Draculea or Draculya - the Devil's son -, a name which was distorted into Dracula.

Dracula's renown reached the West through the Saxons from the Transylvanian towns of Brasov (Kronstadt) and Sibiu (Hermannstadt), who often gave shelter to those who claimed the Wallachian throne. In order to escape the peril of losing his throne, Vlad would punish the Saxons. Sibiu and the neighbouring area were pillaged and burnt down by Vlad, and many Saxons were impaled. The same happened to the Saxon merchants who came on business to Târgoviste.

In fact, Vlad was called Tepes (the Impaler) only after his death (1476). He ruled in Wallachia between 1456-1462 and in 1476. In 1462, having been defeated by the Turks, Vlad took refuge in Hungary. In 1476, with the help of the Hungarian king Matia Corvin and the Moldavian prince Stephen the Great, Vlad took over the Wallachian throne again for a month. A battle followed, during which Vlad was killed. His body was buried in the church of the Snagov Monastery, on an island near Bucharest. His body lies in front of the altar. In 1935, a richly dressed but beheaded corpse was exhumed at Snagov, a fate known to have overtaken Dracula, whose head was supposedly wrapped, perfumed and dispatched as a gift to the Turkish sultan.

They say that impalling was one of Dracula's favourite punishments, but he was not the only one who made use of it at the time. Other German and Spanish princes would do the same. He used the method for boyars, thieves and criminals, Turks, Saxons and those who conspired against him; more than once it happened that a whole forest of sharp stakes with enemies' heads would rise around Târgoviste, the capital of Wallachia at the time.

Horrified by these atrocities, the Saxons printed books and pamphlets in which they told about Vlad's cruelty. These booklets also reached Germany and Western Europe, where Dracula became known as a bloody tyrant.

In 1897, the Irish writer Bram Stoker published Dracula, which made Vlad the Impaler famous world-wide. Stoker read the stories about Dracula printed in the 15th and 16th centuries and was struck by his acts of cruelty. He decided to make him his character; he also read several books about Transylvania (a name of Latin origin, meaning "the country beyond the forests"), and thought that this "exotic" land would make a proper setting for Dracula's deeds.
In fact, Stoker used Vlad only as a source of inspiration, since in his novel, Dracula is not prince Vlad the Impaler, but a Transylvanian count living in a mysterious castle where he lured his victims. His story takes place in the Bistritza area, and the castle lies near the Bârgau Pass (in the Carpathian Mountains). As Stoker had never visited Transylvania, most places and happenings were pure fiction.

Legend and true history about Dracula intermingle and are being kept alive by tourist destinations like the Monastery of Snagov near Bucharest, or Bran Castle near Brasov.

What's a Vampire?

According to tradition, a vampire is a person who does not die, an "un-dead," whose corpse rises from the grave at night and seeks to suck the blood of the living. The vampire must return to the grave at dawn.

Excommunicated people, unbaptized children, criminals, babies born with teeth, witches, magicians, and the seventh son of a seventh son can all become vampires.
history of dracula vampire

Various methods have been used to protect against vampires. Driving a stake of ash or aspen wood through the heart during the daylight hours will kill one. Until 1823, when it was made illegal, it was common practice in England to drive a stake through the heart of suicides. In Romania, red-hot bars were often used. The vampire's body whould then be burned or reburied at a crossroads.

In Eastern Europe, vampires are believed to be afraid of garlic. Farm animals can be rubbed with garlic to protect them, while garlic often hangs from doors and windows to keep vampires out. Anyone who does not like garlic can be suspected of being a vampire.

Thorns of wild roses will also keep vampires away. Because vampires are compulsive counters, poppy seeds are often tossed around cemeteries, so that when the vampire awakes, he will spend the night counting and be forced to return to the grave before dawn.

Vampires dislike mirrors and silver, so silver crosses or icons were frequently displayed in houses for protection.

No comments:

Post a Comment