Google Search

Custom Search

Wednesday, June 2, 2010

Sun Tzu : The Art of War dan Penerapannya Dalam Dunia Bisnis

Konfusius :
Zilu bertanya : “Jika guru memimpin pasukan yang hebat, orang seperti apa yang guru inginkan bersama anda ?”
Sang guru berkata : “Saya tidak akan membawa orang yang dapat bertarung dengan harimau dengan tangan kosong, atau menyeberangi sungai tanpa perahu. Saya ingin seseorang yang mendekati kesukaran dengan hati-hati dan yang memilih untuk sukses dengan strategi.”


Sekilas tentang Sun Tzu
Sun Tzu adalah seorang Jendral dari negara Wu yang hidup pada abad ke-6 SM. Dalam literatur Cina, buku tentang strategi perang banyak sekali yang beredar. Dan salah satunya yang terkenal adalah karya dari Sun Tzu yaitu Sunzi Bingfa (The Art of War). Sejarah mencatat pada masa itu, raja Wu pernah mencoba keahlian perang Sun Tzu dengan memerintahkan dia untuk menerapkannya kepada sekelompok selir-selir raja yang terdiri dari 360 selir. Lalu Sun Tzu membaginya menjadi 2 kelompok dan memerintahkan 2 selir kesayangan raja untuk menjadi pemimpin masing-masing kelompok. Ketika Sun Tzu memerintahkan kepada 2 selir tersebut untuk berbalik menghadap kanan, kedua selir tersebut ketawa cekikikan. Sun Tzu berkata seorang Jendral (dalam kasus ini adalah diri dia sendiri) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pasukan mengerti perintah yang telah diberikannya. Kemudian dia mengulangi perintahnya, tetap saja kedua selir ketawa cekikikan. Sun Tzu dengan tegas memerintahkan eksekutor untuk langsung mengeksekusi mati kedua selir kesayangan raja tersebut, sehingga raja marah. Sun Tzu menjelaskan jika pasukan yang dipimpinnya mengerti perintah yang telah dia berikan tetapi tidak mematuhinya, maka kasus ini adalah pasukannya yang salah. Sun Tzu juga mengatakan sekali dia ditunjuk oleh raja sebagai Jendral untuk memimpin pasukan maka sudah menjadi tugasnya untuk menyelesaikan misi-misi yang telah diberikan kepadanya. Setelah kedua selir dieksekusi mati, dia memilih selir yang lain untuk menggantikannya. Akhirnya kedua kelompok selir-selir raja dengan sigap dan tegas mematuhi perintah-perintah yang diberikannya.

Spoiler for Gambarnya:

Spoiler for Sun Tzu:

Spoiler for The Art of War:




Penerapannya dalam dunia bisnis
Dalam buku The Art of War terdiri dari 13 bab yang menjelaskan strategi perang. Ketiga belas bab tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya. Jika diteliti lebih jauh maka bisa dirangkum menjadi beberapa langkah sederhana untuk diterapkan dalam dunia bisnis.

1. Perencanaan Awal
Membuat rencana yang cermat adalah syarat utama untuk memenangi perang. Begitu juga dalam dunia bisnis perencanaan sangat penting. Dalam perencanaan dapat disusun beberapa skenario yang berbeda, aksi-aksi yang akan dilakukan, serta mengantisipasi setiap aksi dari lawan. Semua faktor-faktor harus diperhitungkan dalam setiap skenario yang dibuat baik faktor yang menguntungkan maupun faktor yang tidak menguntungkan. Dalam perencanaan ini juga termasuk mengenal diri sendiri dan lawan baik segi kekuatannya maupun kelemahannya.

2. Medan Perang
Setelah perencanaan telah dibuat dengan matang, maka langkah selanjutnya adalah memasuki medan perang. Dalam dunia bisnis, pasar adalah medan perangnya. Dalam tahap ini fungsi intelijen dan pengenalan medan perang harus dimaksimalkan, dimana pengumpulan informasi-informasi harus dilakukan untuk mengetahui setiap aksi nyata dari lawan demi menentukan langkah selanjutnya untuk memperoleh kemenangan. Orang-orang yang berpengalaman di lapangan dibutuhkan dalam tahap ini. Sun Tzu mengatakan kemenangan yang tertinggi adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran. Jadi langkah ini digunakan untuk menghindari perang terbuka, sebagai contoh perang harga dimana kedua belah pihak akan menderita kerugian.

3. Hasil Akhir
Dalam tahap ini dilakukan analisa apakah setiap langkah yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan awal. Semua kenyataan fakta dilapangan yang terjadi akan dicatat semuanya untuk dibandingkan dengan perencanaan awal, sebagai tambahan informasi pengalaman untuk memasuki medan perang yang berbeda. Jika dinamika kompetisi pasar telah dikuasai, maka setiap momentum harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar dapat berinovasi dan menciptakan momentum baru.

Sun Tzu mengatakan :
Ia yang mengenal pihak lain (musuh) dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan dikalahkan dalam seratus pertempuran. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) tetapi mengenal dirinya sendiri memiliki suatu peluang yang seimbang untuk menang atau kalah. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) dan dirinya sendiri cenderung kalah dalam setiap pertempuran. Jika Anda mengenal diri dan musuh Anda, Anda tidak akan kalah dalam seratus pertempuran.

Kalo berkenan mohon atau di rate bintang 5.

No comments:

Post a Comment